Anggota DPRD Kota Kupang Rikardus Outniel Yunatan sementara menunjukan model tenunan di ruangkerjanya
Metronewsntt.com, Kupang- Anggota Komisi II DPRD Kota Kupang memberikan apresiasi atas rencana pelaksanaan festival tenunan yang akan digelar Dinas Pariwista Kota Kupang.
" Berbagai bentuk kegiatan baik itu lokakarya, pameran maupun kegiatan apa pun yang dilakukan baik itu pemerintah maupun komunitas serta pihak swasta demi kepentingan pelaku usaha mikro guna dapat menembus atau keluar dari persoalan ekonomi patut diberikan apresiasi atas niat baik tersebut, dengan mengikuti standar prokes yang belaku," kata legislator dari Fraksi Gerindra, Rikardus Outniel Yunatan kepada wartawan, Rabu (30/3) saat dikonfirmasi terkait kegiatan festival tenun ikat yang akan digelar Dinas Pariwisata Kota Kupang pada Bulan April 2022 mendatang.
Dan saat ini, katanya kegiatan festival ini akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata dengan tenunan bermotifkan sepe.Dan festival yang bertemakan sepe ini tentunya mereka punya alasan. Mungkin saja sepe ini lebih dominan tumbuh di Kota Kupang sehingga mau dijadikan sebuah primadona atau ikon patut mendapat apresiasi yang tinggi.
Namun, yang menjadi pertanyaan model tenun seperti apa dan bagiamana .Karena untuk tenunan di NTT ini ada berbagai model yakni tenun ikat, tenun sotis dan tenun buna." Ya mungkin saja festival tenunan bermotif sepe bisa saja sudah dipikirkan panitia. Akan tetapi ada hal penting yang menjadi pertanyaan boleh dilakukan festival, namun perlu juga dipikirkan terkait pemasarannya seperti apa atau bagaiamana bagi pelaku usaha nantinya setelah selesai festival," katanya.
Menurutnya, soal festival sudah bagus, karena banyak orang hadir menonton dan membeli, namun setelah selesai festival bagaimana nasib para pelaku usaha selanjutnya.Sehingga hal ini bukan hanya sekedar festival atau pameran.
Oleh karena itu, Ia menyarakan perlu diikuti juga teknik marketing nya, guna hasil tenunanya setelah selesai festival dapat di promosikan atau dipasarkan.
" Sebagai keberlanjutan perlu ada pelatihan teknik marketing bagi pelaku usaha guna nantinya dapat mempromosikan hasil produk mereka secara online pada situs atau web. kita buat pameran atau lomba apa saja, namun itu hanya dengan waktu yang terbatas," tambahnya.Apa lagi, sesuai informasi festival ini melibatkan semua pelaku usaha tenunan. Dan itu hal yang sangat bagus." Memang di UMKM kreatif dan inovasi adalah sebuah bentuk atau motif yang diciptakan, namun yang terpenting adalah pemasarannya.Hal ini sudah jelas untuk Kota Kupang, tetapi perlu diikuti dengan pelatihan marketing pemasaran sebagai langka kenerlanjutan dari pelaku usaha mikro nantinya," ungkapnya.(mnt)
Sementara itu sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina Gheta mengatakan, pelaksanaan festival yang akan dilakukan Dinas Pariwisata Kota Kupang dengan tujuan mendorong peningkatan kreativitas penenun daerah sekaligus memperkenalkan motif khas K Kota Kupang, dalam bentuk tenunan bermotif Sepe.
" Festival tenunan motif sepe ini sebagai upaya dalam memperkenalkan sekaligus mendorong peningkatan kreativitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya pengrajin tenun ikat daerah melalui sebuah kreasi bermotif motif Sepe sebagai ciri khas kota kupang yang menjadi hak kekayaaan intelektual. Event unjuk kreasi penenun lewat ajang Festival yang akan di gelar minggu ke kedua pada Bulan April 2022 nanti," jelasnya.
Menurutnya, selain memperkenalkan kreasi motif khas Kota Kupang bernuansa Sepe, juga akan di launching sebuah tarian kreasi motif sepe.
" Ini merupakan langkah terobosan Pemerintah kota kupang mendorong peningkatan kreativitas UMKM khususnya pengrajin tenun ikat daerah untuk lebih berkreasi di tengah situasi Pandemi Covid-19, " katanya.(mnt)